Di tengah Pandemi Covid-19, banyak hal yang tertunda dan sulit dilakukan, termasuk studi lanjut S1 baik karena ekonomi maupun karena mobilitas terbatas. Tapi apakah pandemi ini menjadi permasalahan untuk meraih beasiswa? Di webinar Rekateks yang ke empat inilah dikupas mengenai bagaimana strategi meraih beasiswa S1 di tengah Pandemi Covid-19 terutama bagi pelajar SMA/SMK/MA sederajat yang baru saja merayakan kelulusannya secara daring. Sabtu, 20 Juni 2020, Program Studi Rekayasa Tekstil menyelenggarakan webinar ini dengan narasumber Ahmad Satria Budiman, S.T., M.Sc. (Alumni Beasiswa Unggulan dan Beasiswa LPDP/Alumni Rekateks 2009, Double Degree RMUTT Thailand, dan S2 KTH Swedia 2019), Febrianti Nurul Hidayah, S.T., B.Sc., M.Sc. (Alumni Beasiswa Santri Unggulan, LPDP, Saxion LivingTechnology Scholarship/ Alumni Rekateks 2012, Double Degree Saxion Belanda dan S2 University of Manchester) serta Faisal RM, Ir., M.T., Ph.D (Ketua Prodi Rekayasa Tekstil) dengan moderator Agus Taufiq, Ir., M.Sc. (Dosen Prodi Rekateks).

Febrianti saat memaparkan strategi meraih beasiswa pada Webinar Rekateks #4

Dengan topik beasiswa ini, menarik banyak pelajar untuk ikut serta menyimak materi baik melalui media ZOOM dan Live Facebook Streaming. Ahmad Satria Budiman, S.T, M.Sc. sebagai narasumber pertama menceritakan bagaimana ia banyak mengalami kegagalan sebelum menerima beberapa beasiswa. Ia juga memaparkan tentang bagaimana memilih jurusan sesuai minat dan bakat dan bagaimana mengembangkan diri dengan beasiswa. “Kuliah S1 merupakan kesempatan berharga yang belum tentu dimiliki setiap orang, sehingga perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan beragam aktivitas untuk mengembangkan diri, jangan hanya diisi dengan kuliah-pulang saja,” terang Ahmad.

Sedangkan narasumber kedua, Febrianti Nurul Hidayah, S.T., B.Sc., M.Sc. berbagi banyaknya beasiswa yang tersedia saat pandemi ini. “Masih banyak beasiswa yang tersedia saat pandemi covid19, baik internal dari kampus sendiri, maupun dari eksternal seperti dari pemerintahan daerah, kementrian, perusahaan dan industri serta beberapa bank negeri dan swasta, “ jelas Febrianti. Ia pun memberi tips bagaimana meraih beasiswa, “ yang utama adalah niat dan tekad yang kuat, penuhi syarat dengan maksimal sesuai timeline, konsultasi ke alumni, dan jangan lupa minta restu orang tua,” pungkasnya.

Faisal RM., Ir., M.T., Ph.D memaparkan beberapa beasiswa yang tersedia secara internal, terkhusus di Universitas Islam Indonesia. “Total nilai beasiswa yang disalurkan setiap tahunnya mencapai lebih dari 10 miliar rupiah dan didistribusikan kepada lebih dari 1.500 mahasiswa,” kata Faisal. Ia pun menjelaskan beberapa kriteria masing-masing beasiswa, terutama beasiswa prodi Rekayasa Tekstil. ”Prodi Rekayasa Tekstil terbuka untuk pelajar dari bidang IPA maupun IPS, beasiswanya pun terbuka untuk keduanya, dibebaskan SPP sampai 8 semester,” jelasnya.

Pada webinar inipun diungkapkan oleh Suharno Rusdi,Ph.D., selaku Ketua IKATSI (Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia) bahwasanya IKATSI siap menjamin lulusan prodi Rekayasa Tekstil untuk prospek kerja setelah lulus. “IKATSI berkomitmen untuk menjamin lulusan prodi rekateks siap kerja, bahkan sebelum lulus, banyak perusahaan dan industri sudan inden (mengantri) untuk meminta lulusan tekstil,” papar Suharno.

Sesi tanya jawab pun ramai diisi oleh pelajar yang tertarik dengan materi narasumber. Salah satunya menanyakan kenapa memilih rekateks dan keunggulannya.”Rekateks itu asyik, kita belajar seni, teknologi, juga ekonomi. Jadi yang dari jurusan IPA, IPS, bahkan Kejuruan bisa belajar bersama. Selama manusia masih pakai baju dan membutuhkan sandang, maka tekstil akan terus ada. Jogja adalah kota pelajar dan kota wisata, itulah keuntungan mahasiswa UII, weekdays belajar weekendnya bisa berwisata melepas penat. “ jawab Febrianti. (\FNH)

[FREE Webinar] Halo teman-teman pejuang beasiswa, terkhusus alumni SMA/SMK/MA angkatan 2020! Yuk ikuti Webinar Rekateks #4:

•┈┈-•┈┈-•┈-┈•┈┈•┈┈•┈┈•

✒️ Topik : “Strategi Raih Beasiswa S1 di Masa Pandemi Covid19”

🗓️Sabtu, 20 Juni 2020 (10.00 sd 11.30)

🗣️ Pembicara :

  1. Febrianti Nurul Hidayah, S.T., B.Sc., M.Sc. – Alumni Beasiswa Unggulan, Alumni The University of Manchester Inggris
  2. Ahmad Satria Budiman, S.T., M.Sc. -Alumni LPDP, Alumni Royal Insitute of Technology (KTH) Swedia
  3. Faisal RM, Ir., Drs., MSIE, Ph.D, Ketua Prodi Rekayasa Tekstil UII

👥Peserta : Siswa SMA/SMK/MA/Calon Mahasiswa

📱Media : Zoom

📜Fasilitas : e-sertifikat & Materi

📝Pendaftaran Kehadiran dan e-Sertifikat : bit.ly/WbRekateksUII

User ID dan password Zoom ada di WhatsApp Group silahkan gabung, link ada di akhir setelah submit pendaftaran online 👆🏻

Yuk daftar segera!

☎️CP: 0813.9246.9391 (OmJer)

Event ini dipersembahkan oleh Program Studi Rekayasa Tekstil FTI UII (textiles.uii.ac.id)
@rekateks.uii

*Bonus Voucher OVO/GOPAY bagi yang terpilih saat acara

Webinar Program Studi Rekayasa Tekstil yang ke empat telah sukses diselenggarakan pada hari Sabtu 06 Juni 2020 pukul 10.00-12.00 WIB melalui dua media berbeda, ZOOM dan Facebook live streaming. Dengan pendaftar lebih dari 1000 orang dari 32 provinsi yang berbeda dan latar belakang yang bervariasi. Topik yang diangkat pada webinar kali ini adalah Pengembangan Talent Digital Bidang Fashion Technology disampaikan oleh 3 narasumber yaitu Fitriansyah (Author CAD Pattern Making), Noor Fitrihana, S.T., S.Pd., M.Eng (Dosen UNY/Alumni Tekstil UII) dan Ir. Dalyono MSI, Ctext ATI (Dosen Rekayasa Tekstil UII) serta dimoderatori oleh Febrianti Nurul Hidayah, S.T., B.Sc., M.Sc.

Sebaran asal pendaftar webinar #3 (credit : Jerri Irgo)

Sesi pertama dibuka oleh Noor Fitrihana, S.T., S.Pd., M.Eng. Beliau memaparkan tentang bagaimana tren inovasi fashion telah berkembang dari zaman ke zaman, mulai dari desain, pola, produksi busana, marketing hingga bisnis online. Beliau juga menjelaskan pentingnya pendidikan yang mendukung dalam bisnis digital fashion ini. “Model pengembangan digital talent perlu didukung oleh setidaknya delapan aspek, yaitu: kompetensi lulusan, isi pendidikan, proses pembelajaran, penilaian pendidikan, PTK, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan” terangnya.

Noor Fitrihana, S.T., S.Pd, M.Eng menjawab pertanyaan pada Facebook Live Streaming (Credit: Muhammad Arsyad)

Ir. Dalyono, MSI, CText ATI membahas tentang teknologi fashion dari segi kenyamanan. Beliau menuturkan bahwa fashion bukan hanya dinilai dari penampilan atau keindahan saja, tapi yang terpenting adalah kenyamanan atau comfort dari pengguna. “Ada tiga aspek kenyamanan pakaian, yaitu kenyamanan termal, sensoris dan gerak tubuh,” ujarnya. “Tergantung pada aktivitas dan lingkungannya, pakaian yang longgar terkadang dapat menawarkan tingkat kenyamanan yang tinggi,” lanjutnya.

Ir. Dalyono,MSI,CText ATI saat memberikan materinya via Zoom (Credit: Wening)

Materi yang terakhir disampaikan oleh Fitriansyah. Berbagai aplikasi atau software mengenai fashion, baik dua dimensi atau tiga dimensi beliau kupas dan tampilkan beberapa cuplikan simulasinya. “Kedepan, sistem digital akan menjadi standar bagi industri fesyen, dimana efisiensi dan produktifitas akan menjadi acuan disamping tentu saja kualitas. Berawal dengan teknik manual yang awalnya tidak bisa digantikan, pelan tapi pasti sudah berganti dengan teknologi 2D, 99% industri besar sudah pakai CAD 2D. Jika kita ingin menang dalam kompetisi global, mesti ada loncatan besar, dan teknologi itu telah hadir yaitu teknologi 3D dan 4D,” pungkas Fitriansyah.

Fitriansyah saat menayangkan simulasi berbagai macam aplikasi 3D (Credit: Chessa)

Sesi diakhiri dengan tanya-jawab dari peserta. Antusias peserta digambarkan dari banyak pertanyaan yang masuk. Diskusi semakin menarik dengan dijawabnya pertanyaan-pertanyaan tersebut oleh narasumber dengan lengkap. Salah satu penanya, Chessa At Thariq dari Jakarta, mendapatkan bingkisan sebuah buku karangan Fitriansyah atas partisipasinya dalam sesi tanya jawab ini. (/FNH)