Rekayasa Tekstil UII Selenggarakan General Lecture Bersama RMUTT Thailand
Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII dan Department of Textile Engineering RMUTT Thailand baru saja menyelenggarakan kuliah umum (general lecture) bagi mahasiswa seluruh angkatan. Kegiatan berlangsung pada hari Selasa, 03 Oktober 2023, jam 10.00 WIB. Kegiatan diselenggarakan secara bauran dimana dosen dan mahasiswa Rekayasa Tekstil UII mengikuti secara luring dari Ruang 03.13 FTI UII, sementara dosen Textile Engineering RMUTT menghadiri secara daring dari Thailand. Tidak ada perbedaan zona waktu antara Indonesia dan Thailand.
Dalam sambutannya, Asst. Prof. Areeya Thongsalee selaku Head of Textile Engineering RMUTT menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat menjadi sarana tukar pengetahuan dan pengalaman sehingga mahasiswa dapat mengetahui aplikasi tekstil terkini. “Kegiatan ini juga merupakan bentuk implementasi kerjasama internasional yang telah diinisiasi bersama untuk memberikan wawasan lebih komprehensif kepada mahasiswa,” kata Ir. Agus Taufiq, M.Sc. selaku Kaprodi Rekayasa Tekstil UII dalam sambutannya, sekaligus membuka acara kuliah umum.
Kuliah umum ini dimoderatori oleh Febrianti Nurul Hidayah, S.T., B.Sc., M.Sc. selaku dosen di Rekayasa Tekstil UII. Topik yang diangkat tentang aplikasi komposit di dunia penerbangan (composite in avionic engineering). Bertindak sebagai pemateri adalah Asst. Prof. Dr. Natee Srisawat, salah seorang dosen di Textile Engineering RMUTT dengan bidang keahlian material komposit. Komposit merupakan material yang terdiri dari dua atau lebih penyusun. Ada yang berperan sebagai perekat (matrix) yaitu polimer dan sebagai pengisi (reinforcement) yaitu serat. Terdapat dua struktur material komposit, yaitu laminar structure dan sandwich structure.
Di antara keunggulan dari komposit adalah ringan, namun kuat. “Metal has high density, composite has low weight but have similar Young Modulus to metal,” tutur Dr. Natee dalam materinya. Penggunaan komposit di dunia penerbangan, seperti pada Boeing dan Airbus, dapat membantu mengurangi konsumsi energi sehingga lebih hemat bahan bakar. Selain pesawat terbang, komposit juga digunakan pada industri otomotif, industri kereta api, peralatan kesehatan, peralatan olahraga, pipa dan tangki, infrastruktur bangunan, kincir angin, dan sektor-sektor lainnya.
Mahasiswa tampak antusias mengikuti kuliah umum dari sejumlah pertanyaan yang diajukan. Salah satunya dari Latif Budiono mahasiswa angkatan 2020 yang bertanya, “Bagaimana membuat komposit yang memiliki ketahanan terhadap sinar UV?” Dr. Natee menjawab, polimer atau resin mempunyai batasan sehingga ada penambahan zat aditif. Oleh karena itu, dapat dilakukan modifikasi pada resin dan zat aditif tersebut. Pertanyaan lain dari Dimas Diki Zulfikar mahasiswa angkatan 2023, “Bagaimana pemanfaatan bahan alam pada komposit?” Komposit dapat dibuat dengan serat alam sebagai reinforcement. Adapun resin sebagai matrix juga dapat menggunakan resin alam. “But natural resin and natural fiber, have problem, so we need to modify surface properties. We have factors that can be consider to make composite materials from natural composite,” pungkas Dr. Natee. (ASB)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!