Bekali Mindset Juara dan Skill Dunia Kerja, Rekayasa Tekstil UII Beri Pembekalan Mahasiswa

Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII telah menyelenggarakan kegiatan pembekalan mahasiswa dan calon lulusan pada Ahad, 30 November 2025, di Auditorium FTI UII. Kegiatan tersebut mengangkat tema Start Strong, Shine Bright: Bekal Adaptif, Percaya Diri, dan Siap Berkarya untuk Mahasiswa dan Calon Lulusan Rekateks. Hadir sebagai narasumber adalah Yulia Zahrotun Ni’mah, S.T. yang merupakan alumni Rekateks 2020 dengan karir sebagai Textile Designer Staff di PT. Golden Tekstil Indonesia, serta Erik Hadi Saputra, S.Kom., M.Eng. yang merupakan Dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Amikom Yogyakarta yang juga seorang motivator. Meski dilaksanakan di hari libur akhir pekan, acara berlangsung hangat dan interaktif dengan dihadiri mahasiswa Rekateks seluruh angkatan dan mahasiswa Rekateks yang baru saja melaksanakan ujian pendadaran.

Dalam sambutannya, Dr.Eng. Rina Afiani Rebia, S.Hut., M.Eng. selaku selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII menyampaikan bahwa pembekalan ini merupakan agenda rutin yang idealnya dilaksanakan setiap jelang wisuda. Akan tetapi supaya lebih efektif dan efisien, pelaksanaannya satu kali setahun untuk semua mahasiswa. “Pada kesempatan ini, alhamdulillah kita sudah ada lulusan yang siap berbagi ilmu dan pengalamannya kepada kita semua tentang dunia kerja tekstil yang sesungguhnya seperti apa,” kata Bu Rina. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat memulai perjalanan akademik dengan langkah yang kuat (start strong) sekaligus membangun rekam jejak prestasi dan karya yang membanggakan (shine bright). Momentum ini menjadi strategi penguatan kapasitas mahasiswa untuk menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing global.

Penyampaian Materi Pembekalan Mahasiswa Narasumber 1 (30/11/25)

Selanjutnya dengan topik “Adaptif dan Profesional di Dunia Kerja: Menjadi Engineer Tekstil yang Terus Bertumbuh”, Kak Yulia menekankan pentingnya kesiapan karier melalui tiga pilar utama, yaitu adaptif, percaya diri, dan siap berkarya. Adaptif artinya mau belajar dan bertumbuh, percaya diri maksudnya bukan sok tahu dan sok paham tetapi mau bekerja, sedangkan siap berkarya bukan berarti harus nomor satu atau membuat penemuan besar, melainkan membuat dan mengembangkan hal baru. “Percaya diri itu tidak datang dari lahir, tetapi dilatih,” tambah Kak Yulia. Mahasiswa yang pernah lolos pendanaan PKM tahun 2023 itu menguraikan bahwa textile engineer harus menguasai hard skill seperti kompetensi teknik dasar, teknologi produksi, pemahaman sustainability, standar mutu, serta keselamatan kerja, sekaligus soft skill seperti komunikasi, problem solving, manajemen waktu, adaptabilitas, dan kepercayaan diri. Selain itu, Yulia menegaskan pentingnya growth mindset, yaitu belajar dari kesalahan, menerima umpan balik, berani mencoba hal baru, dan mengelilingi diri dengan lingkungan yang suka belajar.

Kemudian dengan topik “Percaya Diri Menapaki Karier: Menjadi Lulusan Tekstil yang Tangguh di Tantangan Industri”, Pak Erik menegaskan pentingnya kesiapan mental, komunikasi efektif, dan orientasi hidup sebagai fondasi memasuki dunia profesional, dengan menyoroti bahwa seseorang harus memahami tujuan bekerja untuk menjaga semangat dan daya juang. Dengan gaya yang energik, beliau mengangkat tema motivasi karier melalui sudut pandang karakter dan makna bekerja. “Kita harus tahu sebenarnya apa yang sedang kita cari saat bekerja,” pesan Pak Erik. Pola pikir dan perspektif diri kita perlu diubah dari negatif menjadi lebih positif dengan senantiasa belajar menata diri, berkembang, hingga menemukan landasan religius sebagai sumber ketahanan mental. Melalui pendekatan tersebut, Pak Erik mengajak mahasiswa Rekateks untuk melihat karier bukan sekadar rutinitas teknis, melainkan ruang kebermaknaan, yaitu tempat seseorang bertumbuh, memberi manfaat, dan menjalani peran hidupnya dengan sepenuh hati.

Penyampaian Materi Pembekalan Mahasiswa Narasumber 2 (30/11/25)

Pada sesi diskusi, Kak Yulia menyampaikan bahwa relevansi mata kuliah bergantung pada bidang pekerjaan lulusan. “Kalau saya dan teman-teman seangkatan, mata kuliah wajib tentang serat tekstil itu fundamental karena semua industri butuh basis ini. Selain itu, manufaktur aparel sebagai mata kuliah pilihan juga penting terutama bagi yang bergerak di bagian produksi,” ujarnya. Pada akhirnya, pembekalan ini tidak sekadar menjadi ajang motivasi, tetapi juga sarana mempertegas komitmen Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII dalam menyiapkan lulusan yang siap kerja, adaptif, dan percaya diri menghadapi persaingan industri. (ASB)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *