Mewujudkan Sumber Daya Manusia Industri Tekstil yang Unggul

Program studi rekayasa tekstil Universitas Islam Indonesia telah mengadakan webinar atau seminar online yang kedua pada hari Kamis tanggal 28 Mei 2020. Antusias pendaftar melebihi kuota webinar sebelumnya, yang mana webinar 1 sebanyak 380 orang sedangkan webinar 2 tembus hingga 475 pendaftar dari 32 provinsi di Indonesia dan beberapa negara luar seperti Malaysia, Jepang dan Belanda. Webinar kedua bertemakan mewujudkan sumber daya manusia industri tekstil yang unggul, dengan pembicara baik secara profesional maupun akademisi yaitu Dra. Isti Triasih (kepala bidang pendidikan menengah Dikpora Daerah Istimewa Yogyakarta), Suharno Rusdi, Ph.D yang merupakan ketua ikatan ahli tekstil seluruh Indonesia atau ikatsi sekaligus ketua jurusan Teknik Kimia Universitas Islam Indonesia juga Farhat Brahma, ST yang merupakan staf ahli wakil presiden Republik Indonesia sekaligus profesional tekstil dan alumni tekstil Universitas Islam Indonesia. Webinar ini dimoderatori oleh Dosen Program Studi Rekayasa Tekstil, Febrianti Nurul Hidayah, S.T, B.Sc., M.Sc. 

credit : Jerri Irgo

Materi yang pertama disampaikan oleh Dra. Isti Triasih mengenai bagaimana Dikpora DIY memperhatikan betul SMA/SMK pengembang tekstil sehingga sumber daya manusia yang produktif tidak akan menganggur setelah lulus. Beliau juga menjelaskan tentang bagaimana tips pendidik dalam proses belajar mengajar saat pandemi covid-19 ini. “Proses belajar mengajar harus diperhatikan betul agar efektif penyampaiannya kepada pelajar sekaligus dibuat fun atau menyenangkan sehingga pelajar tidak bosan dan mengerti apa yang yang disampaikan,” terang Isti.

Dra. Isti Triasih saat menjelaskan materi mengenai sdm tekstil (credit: Faisal Dharma)

Materi kedua disampaikan oleh Suharno Rusdi, Ph.D yang membahas tentang bagaimana peran pemerintah, industri dan institusi pendidikan dalam memajukan sumber daya manusia khususnya industri tekstil dan produk tekstil. Beliau juga memaparkan tentang new normal dan bagaimana IKATSI memprediksi serapan tenaga kerja industri tekstil saat new normal. “Perlu disusun UU Ketahanan Sandang untuk melindungi karya tekstil anak bangsa, karena sebagaimana kita ketahui bersama, pemerintah secara terang-terangan mengimpor APD dari luar negeri, sedangkan APD buatan anak bangsa banyak yg menumpuk di gudang tidak terbeli,” tegasnya. 

Suharno Rusdi,PhD menjelaskan tentang new normal bagi industri tekstil (credit : Putri Renova)

Materi yang ke-3 disampaikan oleh Farhat Brachma ST,  mengenai strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia industri tekstil. Beliau memaparkan bahwa pemerintah mencanangkan Indonesia 2045 Indonesia diarahkan menjadi salah satu pusat pengembangan Iptek di kawasan Asia dan dunia terutama dalam Ilmu Pengetahuan Kemaritiman, Studi Biodiversitas, Teknologi Material, serta Studi Kebencanaan dan Mitigasi Bencana. “Strategi peningkatan produktivitas yang pertama yaitu peningkatan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi seperti Kerjasama Perguruan Tinggi dengan Industri dan Pemerintah berupa Peningkatan kualitas perguruan tinggi berbasis industri dan Kerjasama perguruan tinggi seperti program studi rekayasa tekstil Universitas Islam Indonesia, dengan Industri, untuk riset inovatif,” jelas Farhat.

Farhat Brachma ST saat memaparkan materinya (credit : Jerni Irnawati)


Ketiga materi tersebut membuat antusias peserta untuk bertanya sangat tinggi sehingga termin pertanyaan mencapai 3 dengan masing-masing termin disediakan 3 pertanyaan pilihan yang diantaranya ditanyakan oleh peserta dari Makassar, Banjarmasin, dan Pekanbaru. (/FNH)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *