Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII telah menyelenggarakan kegiatan pembekalan mahasiswa dan calon lulusan pada Ahad, 30 November 2025, di Auditorium FTI UII. Kegiatan tersebut mengangkat tema Start Strong, Shine Bright: Bekal Adaptif, Percaya Diri, dan Siap Berkarya untuk Mahasiswa dan Calon Lulusan Rekateks. Hadir sebagai narasumber adalah Yulia Zahrotun Ni’mah, S.T. yang merupakan alumni Rekateks 2020 dengan karir sebagai Textile Designer Staff di PT. Golden Tekstil Indonesia, serta Erik Hadi Saputra, S.Kom., M.Eng. yang merupakan Dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Amikom Yogyakarta yang juga seorang motivator. Meski dilaksanakan di hari libur akhir pekan, acara berlangsung hangat dan interaktif dengan dihadiri mahasiswa Rekateks seluruh angkatan dan mahasiswa Rekateks yang baru saja melaksanakan ujian pendadaran.

Dalam sambutannya, Dr.Eng. Rina Afiani Rebia, S.Hut., M.Eng. selaku selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII menyampaikan bahwa pembekalan ini merupakan agenda rutin yang idealnya dilaksanakan setiap jelang wisuda. Akan tetapi supaya lebih efektif dan efisien, pelaksanaannya satu kali setahun untuk semua mahasiswa. “Pada kesempatan ini, alhamdulillah kita sudah ada lulusan yang siap berbagi ilmu dan pengalamannya kepada kita semua tentang dunia kerja tekstil yang sesungguhnya seperti apa,” kata Bu Rina. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat memulai perjalanan akademik dengan langkah yang kuat (start strong) sekaligus membangun rekam jejak prestasi dan karya yang membanggakan (shine bright). Momentum ini menjadi strategi penguatan kapasitas mahasiswa untuk menjadi lulusan yang unggul, kompetitif, dan berdaya saing global.

Penyampaian Materi Pembekalan Mahasiswa Narasumber 1 (30/11/25)

Selanjutnya dengan topik “Adaptif dan Profesional di Dunia Kerja: Menjadi Engineer Tekstil yang Terus Bertumbuh”, Kak Yulia menekankan pentingnya kesiapan karier melalui tiga pilar utama, yaitu adaptif, percaya diri, dan siap berkarya. Adaptif artinya mau belajar dan bertumbuh, percaya diri maksudnya bukan sok tahu dan sok paham tetapi mau bekerja, sedangkan siap berkarya bukan berarti harus nomor satu atau membuat penemuan besar, melainkan membuat dan mengembangkan hal baru. “Percaya diri itu tidak datang dari lahir, tetapi dilatih,” tambah Kak Yulia. Mahasiswa yang pernah lolos pendanaan PKM tahun 2023 itu menguraikan bahwa textile engineer harus menguasai hard skill seperti kompetensi teknik dasar, teknologi produksi, pemahaman sustainability, standar mutu, serta keselamatan kerja, sekaligus soft skill seperti komunikasi, problem solving, manajemen waktu, adaptabilitas, dan kepercayaan diri. Selain itu, Yulia menegaskan pentingnya growth mindset, yaitu belajar dari kesalahan, menerima umpan balik, berani mencoba hal baru, dan mengelilingi diri dengan lingkungan yang suka belajar.

Kemudian dengan topik “Percaya Diri Menapaki Karier: Menjadi Lulusan Tekstil yang Tangguh di Tantangan Industri”, Pak Erik menegaskan pentingnya kesiapan mental, komunikasi efektif, dan orientasi hidup sebagai fondasi memasuki dunia profesional, dengan menyoroti bahwa seseorang harus memahami tujuan bekerja untuk menjaga semangat dan daya juang. Dengan gaya yang energik, beliau mengangkat tema motivasi karier melalui sudut pandang karakter dan makna bekerja. “Kita harus tahu sebenarnya apa yang sedang kita cari saat bekerja,” pesan Pak Erik. Pola pikir dan perspektif diri kita perlu diubah dari negatif menjadi lebih positif dengan senantiasa belajar menata diri, berkembang, hingga menemukan landasan religius sebagai sumber ketahanan mental. Melalui pendekatan tersebut, Pak Erik mengajak mahasiswa Rekateks untuk melihat karier bukan sekadar rutinitas teknis, melainkan ruang kebermaknaan, yaitu tempat seseorang bertumbuh, memberi manfaat, dan menjalani peran hidupnya dengan sepenuh hati.

Penyampaian Materi Pembekalan Mahasiswa Narasumber 2 (30/11/25)

Pada sesi diskusi, Kak Yulia menyampaikan bahwa relevansi mata kuliah bergantung pada bidang pekerjaan lulusan. “Kalau saya dan teman-teman seangkatan, mata kuliah wajib tentang serat tekstil itu fundamental karena semua industri butuh basis ini. Selain itu, manufaktur aparel sebagai mata kuliah pilihan juga penting terutama bagi yang bergerak di bagian produksi,” ujarnya. Pada akhirnya, pembekalan ini tidak sekadar menjadi ajang motivasi, tetapi juga sarana mempertegas komitmen Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII dalam menyiapkan lulusan yang siap kerja, adaptif, dan percaya diri menghadapi persaingan industri. (ASB)

Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII kembali menggelar kegiatan kuliah umum (general lecture) dengan format kolaborasi bertajuk “JIBB Goes to Campus” pada Selasa, 5 November 2025, di Auditorium FTI UII. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama prodi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, yang juga melibatkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY sebagai mitra pendukung. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Jogja International Batik Biennale (JIBB) yang bertujuan memperkuat peran kampus dalam melestarikan serta mengembangkan batik sebagai warisan budaya dan potensi industri kreatif masa depan. Acara berlangsung lancar dengan dihadiri sedikitnya 50 mahasiswa aktif UII, baik reguler maupun internasional dari Kazakhstan, Taiwan, dan Pakistan.

Dalam sambutannya, Tazbir Abdullah selaku Wakil Ketua Dekranasda DIY, menyampaikan apresiasi kepada UII atas perannya dalam mendukung pelestarian batik melalui kegiatan edukatif seperti ini. “Hal ini merupakan wujud nyata sinergi antara akademisi dan pemerintah daerah untuk menjaga keberlanjutan batik sebagai identitas budaya sekaligus produk industri kreatif unggulan,” ungkap Pak Tazbir. Sementara itu, Dr.Eng. Rina Afiani Rebia, S.Hut., M.Eng. selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII, mengucapkan terima kasih kepada Disperindag DIY atas kepercayaannya kepada UII sebagai mitra penyelenggara kegiatan. “Kami memiliki mata kuliah Sains dan Rekayasa Batik untuk memperkenalkan aspek ilmiah dan teknologi dari batik kepada mahasiswa. Oleh karenanya, inovasi batik bisa terus berkembang secara modern tanpa meninggalkan nilai budaya,” ujar Bu Rina.

Penyampaian Materi General Lecture JIBB Goes to Campus (22/09/25)

Sesi utama kegiatan menghadirkan dua narasumber inspiratif, yakni Iffah M. Dewi, desainer sekaligus pendiri Sogan Batik, dan Miftahudin Nur Ihsan, CEO Smart Batik. Dengan dimoderatori oleh Lia Mustafa, diskusi berlangsung menarik dan membuka wawasan peserta tentang pentingnya konsep, manajemen, dan karakter dalam melestarikan batik. “Tidak harus menjadi entrepreneur untuk melestarikan batik, tetapi setiap orang bisa berkontribusi melalui perannya masing-masing,” ujar Iffah. Di sisi lain, Miftahudin menyoroti inovasi material ramah lingkungan seperti batik sawit, yang menggunakan malam berbasis minyak sawit yang dapat diolah kembali dan lebih berkelanjutan. “Modal utama bisnis bukanlah uang, melainkan karakter kita yang kreatif, solutif, dan pantang menyerah,” pesan Miftahudin.

Antusiasme mahasiswa terlihat dari sesi tanya jawab. Damar Tamura Rossi (2022) menanyakan strategi agar batik dapat diterima anak muda di keseharian, yang dijawab bahwa berbagai peran bisa menggunakan cara sesuai zamannya, seperti dengan ide kampanye kreatif sebagai fashion preneur, membuat program yang mengajak masyarakat untuk mencintai dan memakai batik sebagai anggota organisasi atau komunitas, serta membuat konten outfit of the day (OOTD) Batik sebagai content creator. Muhammad Dzikra Falah (2023) bertanya tentang cara menggabungkan batik dengan tren global tanpa kehilangan identitas budaya, dijawab dengan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan praktisi untuk menciptakan tren global berbasis cerita budaya nusantara. Dimas Diki Zulfikar (2023) menanyakan strategi pemasaran produk batik dan mendapatkan penjelasan tentang pentingnya mengenali target pasar serta berjejaring dengan komunitas.

Sesi Fashion Show Batik Karya Narasumber (22/09/25)

Tak kalah menarik, Latifah Nur Oktaviani (2025) menyoroti isu batik printing yang membuat batik tulis kalah saing, dijawab dengan dorongan agar generasi muda lebih berani tampil dan mengedukasi masyarakat tentang keunikan batik tulis. Perbedaan antara batik printing atau tekstil motif batik dan batik tulis adalah pada tekstil motif batik warnanya tidak tembus atau hanya pada satu sisi kain, sedangkan pada batik tulis warnanya tembus pada kedua sisi kain. Pada akhrnya, JIBB Goes to Campus ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu antara akademisi dan praktisi, tetapi juga sarana untuk menumbuhkan kebanggaan dan tanggung jawab generasi muda dalam menjaga batik Indonesia. Di sela kegiatan, dilaksanakan pula fashion show batik karya dari Iffah M. Dewi dan Miftahudin Nur Ihsan. (ASB)

Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII kembali mengadakan kuliah umum (general lecture) pada Senin, 7 Juli 2025, di Auditorium FTI UII. Kegiatan ini menghadirkan Armai Syahruddin, S.T., alumni tekstil UII yang juga praktisi industri tekstil sekaligus pemilik dari CV. Rahayu Akmal Sejahtera. Dengan pengalaman panjang di dunia pemasaran dan manufaktur tekstil, beliau berbagi wawasan seputar technopreneurship. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa lintas angkatan dimana mahasiswa diajak memahami bahwa dunia tekstil memiliki peluang besar untuk digarap melalui pendekatan inovatif dan berorientasi teknologi. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata kontribusi Ikatan Keluarga Alumni Tekstil UII (Ikateks UII) dalam membangun koneksi antara alumni dan mahasiswa.

Dalam sambutannya, Dr.Eng. Rina Afiani Rebia, S.Hut., M.Eng. selaku selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII menjelaskan bahwa general lecture merupakan agenda rutin dua kali setahun. “Topik kali ini berbeda karena menyoroti aspek technopreneur dalam industri tekstil,” kata Bu Rina. Mahasiswa didorong untuk tidak hanya menjadi pekerja pabrik atau pencari kerja, tetapi juga pencipta usaha. Dengan paparan narasumber yang berpengalaman, kegiatan ini diharapkan memberi inspirasi nyata serta membuka mata mahasiswa bahwa sektor tekstil menyimpan banyak potensi untuk dijadikan ladang usaha yang berkelanjutan.

Penyampaian Materi General Lecture Ikateks UII (07/07/25)

Dalam materi bertajuk Technopreneurship: Membaca Peluang, Membangun Usaha, Menjadi Pemenang”, Pak Armai menekankan pentingnya tiga prinsip utama untuk menjadi technopreneur sukses, yaitu disiplin, inovatif, dan kolaboratif. Disiplin bukan hanya soal waktu, tetapi juga dalam ilmu dan ibadah. Lalu inovasi dapat diasah dengan banyak belajar, terbuka pada hal baru, dan berani mengambil risiko. Sedangkan kolaborasi bisa dimulai sejak kuliah, melalui organisasi, program kampus, hingga kerja paruh waktu. “Tekstil itu kebutuhan pokok dari lahir sampai mati. Berbeda dengan rumah atau mobil yang dibeli sekali seumur hidup, tekstil selalu dibutuhkan terus-menerus. Pasarnya besar, saingannya tidak banyak, dan bisa berlangsung secara kontinu atau dalam jangka panjang,” terang Pak Armai.

Sesi tanya jawab berlangsung aktif, menunjukkan antusiasme mahasiswa terhadap materi yang disampaikan. Damar Tamura Rossi (2022) bertanya tentang penerapan teknologi dalam usaha kuliner dan disarankan untuk memulai dari segmentasi pasar yang tepat serta pemanfaatan media sosial. M. Aura Satriawan (2021) menanyakan kondisi industri tekstil saat ini, yang dijawab bahwa meski banyak pabrik tutup, peluang tetap ada jika pelaku usaha memahami ceruk pasarnya. Akhmad Zaky Fakhrul (2024) dimotivasi untuk terus mengembangkan potensi serat alam melalui efisiensi biaya dan segmen pasar khusus. Taufiq Rizki (2022) mendapat masukan strategi pemasaran lokal untuk lebih memahami musim permintaan, sementara Asyifa Septiadini (2022) mendapat penjelasan tentang perbedaan technopreneur, startup founder, dan developer, yang berbeda peran namun saling bersinggungan.

Sesi Tanya Jawab General Lecture Ikateks UII (07/07/25)

Menutup kegiatan, Pak Armai mengajak mahasiswa untuk mulai melangkah sejak sekarang, selagi masih muda dan penuh semangat. Masa muda adalah waktu terbaik untuk mencoba, gagal, dan belajar. Beliau menyelipkan filosofi Jepang, seperti Kaizen (perbaikan harian), Ikigai (alasan hidup), dan Pomodoro (manajemen waktu), yang bisa diterapkan untuk melatih disiplin dan produktivitas sehari-hari. “Perkuat knowledge karena penguatan ilmu pengetahuan tetap menjadi fondasi penting yang harus dibangun sejak di bangku kuliah,” pungkas Pak Armai. (ASB)

Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII menggelar Lomba Desain Batik Nasional 2025 dengan tema “Batik Inovatif: Harmoni Tradisi dan Teknologi”. Kegiatan ini diikuti sedikitnya 100 pelajar dari berbagai SMA/SMK/MA di seluruh Indonesia. Setelah seleksi administrasi, 81 peserta lolos ke tahap penjurian. Kegiatan ini menjadi bentuk komitmen prodi dalam menyatukan budaya dan teknologi tekstil. “Kami ingin membangun kesadaran bahwa tekstil adalah media berekspresi, dan batik menjadi simbol kekuatan inovasi berbasis budaya,” ujar Dr.Eng. Rina Afiani Rebia, S.Hut., M.Eng. selaku Ketua Prodi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII.

Dokumentasi Para Juara Bersama Panitia dan Dewan Juri (24/05/25)

Babak final digelar secara luring pada 24 Mei 2025 di Gedung K.H. Mas Mansur FTI UII. Pada tahap ini, terpilih 20 finalis mempresentasikan karya mereka di hadapan juri. Desain yang diangkat memadukan tema kontemporer dengan pendekatan seperti desain digital dan pewarnaan ramah lingkungan. Rommy Rafael (SMAN 1 Indramayu) meraih Juara I, disusul Naryama Arkananta Bagaskara (SMA Nasima Internasional HS Semarang) dan Dinda Nuraini (SMAN 1 Banjarnegara). “Lomba ini menjadi ruang eksploratif bagi generasi muda untuk mengembangkan desain tekstil dengan perspektif baru yang relevan dengan era digital,” kata Diyah Dwi Nugraheni, S.T., M.T. selaku Ketua Panitia Lomba Desain Batik Nasional 2025.

Penilaian dilakukan oleh tiga juri profesional, yaitu Ir. Agus Taufiq, M.Sc. yang merupakan Dosen Prodi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII, Himawan Syaputra, A.Md.Teks. yang merupakan Direktur Utama PT. Ikateks Citra Persada, dan Iwan Sugih, A.Md.Teks. yang merupakan Komisaris Utama PT. Tri Cipta Anugerah. Karya peserta dinilai dari aspek kreativitas, estetika, kedalaman tema, dan inovasi. Juri menilai pendekatan desain yang tidak hanya artistik, tetapi juga aplikatif dalam industri. “Kami melihat keberagaman ide yang luar biasa bahwa generasi muda mampu merespon tantangan zaman dengan tetap berpijak pada nilai budaya,” ujar perwakilan dewan juri. Penilaian juga mempertimbangkan potensi produksi.

Dewan Juri dari Kiri ke Kanan : Pak Iwan, Pak Himawan, dan Pak Agus (24/05/25)

Selain tiga juara utama, lomba ini juga menetapkan juara-juara lain. Juara Harapan I diraih oleh Muti Cahya Munadi (SMAN 2 Cianjur), disusul oleh Annisa Nur Azahra (MA Manbaul Chikmah Sapuran) sebagai Juara Harapan II dan Andrew Septian Cahyo (SMAN 4 Surakarta) sebagai Juara Harapan III. Sementara itu, predikat Juara Favorit I diberikan kepada Zahriyyati Thoyyibah (SMK Texmaco Semarang), lalu Kafa Atoilah (MA Manbaul Chikmah Sapuran) sebagai Juara Favorit II, dan Anggun Fardita (SMKN 1 Rota Bayat) sebagai Juara Favorit III. Selain itu, MA Manbaul Chikmah Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah, juga mendapat penghargaan sebagai sekolah dengan jumlah peserta terbanyak yang mengikuti lomba ini. Para pemenang mendapatkan e-sertifikat dan uang pembinaan sesuai kategori masing-masing.

Rommy Rafael mengungkapkan rasa syukurnya setelah meraih juara utama dalam lomba ini. kemenangan ini bukan artinya paling sempurna, melainkan motivasi untuk terus berkarya. “Terima kasih banyak atas kepercayaan dari juri sehingga saya bisa jadi yang terbaik. Bagi yang belum juara jangan berkecil hati karena saya sering ikut lomba, pernah juga tidak juara. Rezeki kita ibarat lampu merah, ada kala berhenti, ada kala jalan,” tuturnya penuh semangat. Prodi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII berharap kegiatan ini terus berlanjut sebagai ruang bagi generasi muda untuk berkarya dan berinovasi di bidang tekstil berbasis nilai-nilai lokal. (ASB)

Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII baru saja mengadakan Pengajian Syawalan bagi seluruh civitas akademika prodi, baik dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa seluruh angkatan. Kegiatan berlangsung pada hari Kamis, 17 April 2025M atau 18 Syawal 1446H, jam 16.30 WIB bertempat di Waroeng Nyamleng Yogyakarta. Kegiatan diadakan dalam rangka menyambut bulan Syawal, serta menyatukan hati dan menjaga silaturahmi saat memulai kembali aktivitas setelah libur lebaran.

Foto Bersama Pengajian Syawalan Rekayasa Tekstil UII (17/04/25)

Dalam sambutannya, Dr.Eng. Rina Afiani Rebia, S.Hut., M.Eng. selaku Kaprodi Rekayasa Tekstil FTI UII menyampaikan bahwa biasanya prodi menyelenggarakan Pengajian Ramadhan yang dilanjutkan buka puasa bersama. Akan tetapi kali ini, prodi menggantinya dengan Pengajian Syawalan supaya dapat saling bermaafan. “Dengan kita bermaaf-maafan, segala khilaf yang disengaja atau tidak disengaja, semoga dapat dimaafkan dengan ikhlas sehingga memperkuat hubungan profesional di antara kita dalam beraktivitas bersama,” pesan Bu Rina.

Bertidak selaku pemateri pengajian adalah Ahmad Satria Budiman, S.T., M.Sc. selaku Dosen Rekayasa Tekstil FTI UII. “Oleh karena di sini semua pegang smartphone, maka jika ada aplikasi Al-Qur’an, mari kita buka Surah Ath-Thalaq ayat 2 dan 3,” kata Pak Budi sebagai pengantar. Ada tiga poin yang dapat diambil hikmah dan menjadi pegangan bersama dimana kedua ayat tersebut bukan hanya berbicara tentang rezeki, tetapi juga karakter dan sikap hidup yang dapat dibangun dan dijaga setelah Ramadhan dan terus dibawa hingga Ramadhan berikutnya.

Materi Pengajian Syawalan Rekayasa Tekstil UII (17/04/25)

Pertama, “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya.” Perintah berpuasa dalam Surah Al-Baqarah ayat 183 bertujuan menjadikan kita manusia sebagai hamba Allah yang bertakwa. Takwa adalah kunci solusi hidup. Takwa bukan hanya ritual ibadah, melainkan cara berpikir dan bersikap untuk memiliki akhlak dan sifat rendah hati sebagai fondasi ukhuwah. Kedua, “dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” Rezeki ini luas bentuknya, tidak hanya materi, tetapi bisa juga berupa ketenangan batin, keluarga yang harmonis, lingkungan kerja yang nyaman, dan sebagainya. Salah satu cara membuka pintu rezeki adalah silaturahmi. Sebagai contoh, silaturahmi atau kolaborasi yang baik antara mahasiswa dan dosen dapat mengantarkan mahasiswa mendapatkan rezeki Allah dari jalan yang tidak disangka-sangka, seperti publikasi artikel ilmiah sebagai penulis pertama dan lolos kegiatan PKM sampai PIMNAS.

Ketiga, “Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupkan kebutuhannya.” Tawakal bukan pasrah, melainkan berserah diri kepada Allah setelah ikhtiar atau usaha yang maksimal. Tawakal akan membawa hati tetap tenang apapun yang terjadi karena yakin pada Allah. Dalam dunia kampus, baik dosen, tenaga kependidikan, maupun mahasiswa, semua punya beban dan target akademik. Siapa yang bertawakal, hatinya akan stabil, sehingga Allah akan mencukupkan siapa yang berusaha dengan niat yang baik. (ASB)

Lomba Desain Batik Nasional 2025
Program Studi Rekayasa Tekstil – Universitas Islam Indonesia

Tema:
“Batik Inovatif: Harmoni Tradisi dan Teknologi”

Program Studi Rekayasa Tekstil Universitas Islam Indonesia mengundang seluruh siswa/i SMA/SMK/MA/sederajat dari seluruh Indonesia untuk mengikuti Lomba Desain Batik Nasional 2025. Kompetisi ini menjadi ajang bagi generasi muda untuk berkreasi menciptakan desain batik inovatif yang memadukan kekayaan tradisi dengan sentuhan teknologi modern.

📅 Jadwal Penting:

  • Publikasi dan Peluncuran Lomba: 17 April 2025
  • Pendaftaran dan Pengumpulan Karya: 17 April – 8 Mei 2025
  • Pengumuman Finalis (20 besar): 13 Mei 2025
  • Technical Meeting (Online): 14 Mei 2025
  • Pemaparan Karya dan Filosofi (Offline): 24 Mei 2025

📋 Syarat dan Ketentuan:

  • Peserta merupakan perorangan/individu.
  • Peserta wajib mengisi formulir pendaftaran secara lengkap.
  • Peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian lomba sesuai jadwal yang telah ditentukan.
  • Karya peserta yang masuk nominasi akan dipublikasikan untuk keperluan promosi dan pameran (dengan tetap mencantumkan nama pencipta).
  • Panitia berhak mendiskualifikasi peserta yang tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan.
  • Seluruh peserta wajib mengikuti akun Instagram @rekateks.uii untuk informasi terbaru.

🏆 Hadiah:

  • Juara I: Uang pembinaan Rp 2.500.000 + E-Sertifikat
  • Juara II: Uang pembinaan Rp 2.000.000 + E-Sertifikat
  • Juara III: Uang pembinaan Rp 1.500.000 + E-Sertifikat
  • Juara Harapan I – V: Uang pembinaan Rp 1.000.000 hingga Rp 750.000 + E-Sertifikat
  • Juara Delegasi Terbaik: Uang pembinaan Rp 500.000 + E-Sertifikat

📌 Pendaftaran:

📚 Buku Panduan:

📞 Narahubung:

  • Inayah (+62 812-7825-0855)
  • Diyah (+62 856-4567-4248)

Yuk berkarya, biar batik makin mendunia!

“Learn about Current Technology and Art in the Heart of Indonesia Cultural City, Yogyakarta”

📅 Date: 21 – 25 July 2025
📍 Location: Yogyakarta, Indonesia

The Department of Textile Engineering, Universitas Islam Indonesia, is pleased to invite students and professionals from around the world to join the Summer Course 2025. Held in the cultural city of Yogyakarta, this 5-day program offers a unique opportunity to explore the intersection of modern textile technologies and traditional Indonesian arts. It is designed to foster cross-cultural exchange, hands-on learning, and global collaboration in the field of textile innovation.

🔍 Program Highlights:

  • Introduction to the Indonesian textile industry
  • Trends and challenges in modern textile technology
  • Exploration of Batik as a traditional art and cultural heritage
  • Use of natural sources for dyes and patterns (Ecoprint)
  • Applications of advanced textiles: smart textiles, medical textiles, composites, and more

🎯 Activities:

  • Lectures
  • Workshops
  • Industrial visits
  • Group discussions
  • Art and cultural excursions

🏠 Facilities:

  • Airport pick-up and drop-off
  • Local transportation throughout the program
  • Meals (3 times a day)
  • Student housing for 5 days
  • T-shirt, ID card, and certificate for all participants

💰 Registration Fee:

  • Early Bird: USD 54 (until 30 April 2025)
  • Normal Rate: USD 68

💳 Payment Information:

  • Bank: Bank Syariah Indonesia
  • Account Number: 7255552222
  • Account Name: Fakultas Teknologi Industri
  • SWIFT Code: BSMDIDJAXXX

🔗 Register Now: https://s.id/summer-course-textileuii-2025
(Program rundown is available on the registration page)

For more information, please contact us at:
📧 Email: [email protected]
📱 WhatsApp: +62 857 6904 6856

See you soon in Yogyakarta, Indonesia!

Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Bersama ini disampaikan jadwal seminar kerja praktik yang akan dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 30 Juli 2024 sebagai berikut:

No. Waktu Tempat NIM Nama Mahasiswa Judul Kerja Praktik
1. 08.00 – 09.00 WIB Ruang 04.04 FTI UII 21526001 & 21526023 Muhammad Fa’id Rizki & Nabiel Naufal Proses Manufaktur dan Inspeksi Uji Ultrasonic pada Part End Cone Pesawat CN235 di PT. Dirgantara Indonesia
2. 09.00 – 10.00 WIB Ruang 04.04 FTI UII 21526019 Nailul Amani Evaluasi Kualitas Serat Viscose dengan Metode Uji Fisik dan Kimia di Departemen Lenzing Center of Excellence
3. 10.00 – 11.00 WIB Ruang 04.04 FTI UII 21526012 & 21526021 Nursinta Meilawati & Amelia Tri Budi Astuti Proses Pertenunan (Weaving) Kain Grey di PC. GKBI
4. 11.00 – 12.00 WIB Ruang 04.04 FTI UII 21526017 Qonita Afifah Zahra Proses Produksi dan Standar Kualitas Tas di UMKM Rumah Warna

Mohon diperhatikan peraturan seminar yang dapat diakses dengan cara klik di sini.

Demikian pengumuman ini disampaikan. Jadi pionir, siap berkarir!

Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Sesuai dengan peraturan akademis yang berlaku di Program Studi Rekayasa Tekstil, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, sebagaimana tertulis dalam Buku Pedoman Kerja Praktik dan Tugas Akhir Tahun Akademik 2022/2023 (Tanggal Berlaku: 06 Februari 2023), pada Sub Bab 1.8, bersama ini disampaikan pemberitahuan yang disesuaikan sebagai berikut:

  1. Seminar kerja praktik pada Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024 insya Allah akan dilaksanakan satu kali saja pada tanggal 30 Juli 2024. Adapun jadwal akan diinformasikan kemudian setelah pendaftaran ditutup.
  2. Mahasiswa dapat melakukan pendaftaran ujian pendadaran dengan informasi selengkapnya melalui https://s.id/DaftarSeminarKPRekateks
  3. Pendaftaran seminar pada Semester Genap Tahun Akademik 2023/2024 mulai tanggal 10 Juli 2024 sampai dengan 25 Juli 2024 jam 16.00 WIB. Mahasiswa yang sudah menyelesaikan KP, namun tidak melaksanakan seminar KP, maka nilainya tidak dapat keluar dan dipersilakan melakukan perpanjangan bimbingan KP sampai seminar berikutnya yang belum diketahui kapan pelaksanaannya.

Demikian pengumuman ini disampaikan. Apabila ada yang ingin ditanyakan, silakan dapat menghubungi Mbak Nia Wulandari selaku admin prodi. Semoga berkah dan manfaat senantiasa menyertai kita semua. Jadi pionir, siap berkarir!

Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII baru saja mengadakan kuliah umum (general lecture) bagi mahasiswa seluruh angkatan. Kegiatan berlangsung pada hari Jum’at, 07 Juni 2024, jam 09.00 WIB bertempat di Auditorium FTI UII. Adapun pemateri adalah Dr. Ir. Ainur Rosyida, M.Si. yang merupakan Dosen Program Studi Teknik Kimia Tekstil, Sekolah Tinggi Teknologi “Warga” (STTW) Surakarta. Beliau merupakan Alumni Jurusan Teknik Kimia Konsentrasi Teknik Tekstil, menyelesaikan S2 di Universitas Gadjah Mada dan S3 di Universitas Negeri Sebelas Maret.

“Terima kasih kepada Bu Ainur yang telah meluangkan waktu untuk berbagi ilmu dengan kita semua, supaya menjadi perhatian bersama bahwa pewarna alam tidak sepenuhnya ramah lingkungan,” kata Ir. Agus Taufiq, M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII dalam sambutannya. Beliau menambahkan, potensi pencemaran lingkungan karena zat warna tetap ada dan perlu diperhatikan. Bertugas sebagai moderator kuliah umum adalah Febrianti Nurul Hidayah, S.T., B.Sc., M.Sc. yang merupakan Dosen Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII.

Penyampaian Materi General Lecture STTW Surakarta (07/06/24)

Sebagaimana diketahui, zat warna sintetis mudah didapatkan, mau warna apa saja mudah tersedia. Berbeda dengan zat warna alam, penggunaan zat warna sintetis lebih praktis, tidak perlu mengekstrak, tidak perlu menyaring, langsung dilarutkan dengan air kemudian bisa dipakai celup warna. Tahan lunturnya baik, kecerahannya juga baik, bisa mewarnai semua jenis serat baik serat protein maupun selulosa, baik serat alam maupun serat buatan. “Akan tetapi, kandungan logam berat pada zat warna sintetis menjadi potensi pencemaran karena sifatnya tidak terurai di alam. Golongan aromatik sulit terdegradasi oleh bakteri atau mikroba,” terang Bu Ainur.

Pada zat warna sintetis, logam berat merupakan kunci molekul warna dapat berikatan dengan baik pada molekul serat. Sedangkan pada zat warna alam, kuncinya dapat dikatakan terdapat dalam proses mordan karena zat-zat mordan yang umumnya digunakan mengandung unsur logam berat. “Saya pernah mencelup dengan buah naga, tanpa mordan, setelah dicuci kain jadi putih bersih,” cerita Bu Ainur. Pencemaran zat warna alam bisa berasal dari larutan mordan, baik mordan awal maupun mordan akhir yang dikenal dengan proses fiksasi warna. Kandungan zat pencemar dapat dikurangi/dihilangkan dengan pengolahan air limbah.

Sesi Tanya Jawab General Lecture STTW Surakarta (07/06/24)

Kegiatan kuliah umum juga diikuti sesi tanya jawab. Salah satunya dari Fatimah Azzahra Shahab mahasiswa angkatan 2021, “Dari sekian banyak zat warna alam dan sintetis yang digunakan, apakah ada grade-nya supaya dapat lebih diketahui seberapa aman digunakan?” Pada intinya, jika ingin melakukan pencelupan atau pewarnaan, sebaiknya menggunakan zat warna yang tidak memiliki gugus azo atau ikatan rangkap karena tidak dapat diuraikan oleh bakteri atau mikroba karena bersifat aromatik atau berbentuk cincin. Menutup kegiatan kuliah umum, Bu Ainur berpesan bahwa kita butuh punya mimpi. Kalau mimpi menjadi orang bermanfaat, mulai wujudkan dari sekarang selagi mahasiswa agar kelak bisa tercapai. (ASB)