Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII dan Program Studi S1 Teknik Mesin FTI UII berkesempatan menjadi tuan rumah bagi acara Jogja Fashion Dunia. Acara tersebut adalah Business Coaching 3 pada Program Young Entrepreneur Fashion Academy yang merupakan kolaborasi antara Jogja Fashion Dunia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY, dan Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII). Acara berlangsung selama dua hari, yaitu Selasa dan Kamis pada tanggal  26-27 September 2023, bertempat di Ruang 04.04 FTI UII. Acara diikuti oleh sedikitnya 25 wirausaha di bidang fashion dan jewelry, bersama para mentor.

Acara dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T., IPU, ASEAN Eng. selaku Dekan FTI UII. Dalam sambutan beliau, disampaikan bahwa tekstil hari ini semakin inovatif dengan sentuhan teknologi, salah satunya dengan teknologi nano. “Kita tahu bahwa pewarna alam itu mudah luntur, sebabnya karena molekul warna yang besar dan dengan teknologi nano bisa dibuat lebih kecil sehingga lebih tahan luntur,” tutur Prof Hari. Acara pembukaan turut dihadiri oleh Ir. Syam Arjayanti, M.P.A. selaku Kepala Disperindag Provinsi DIY, Theresia Sumartinititin selaku Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Muh. Anwar Karim selaku Ketua Jogja Fashion Dunia, dan para mentor ahli di bidang fashion dan jewelry seperti Ali Charisma dan Dina Midiani.

Pembukaan Acara oleh Dekan FTI UII (26/09/23)

Pada hari pertama setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Laboratorium Rekayasa Tekstil dan Teknik Mesin. Acara juga diisi dengan inspiring talk yang dibawakan oleh Ir. Agus Taufiq, M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII. Disampaikan bahwa tren industri fashion saat ini dapat dipetakan mengarah tiga hal. Pertama, tren warna alam seperti produk ecoprint dan batik warna alam. Kedua, tekstil berkelanjutan atau sustainable fashion seperti pemanfaatan serat alam untuk produk kerajinan (textile craft) dan pengolahan limbah tekstil untuk produk baru bernilai tambah. Ketiga, integrasi teknologi. “Kami di sini melalui kolaborasi dosen dan mahasiswa telah membuat smart masker yang terintegrasi IoT, smart jacket bag atau jaket gunung dengan sensor pendeteksi, serta produk celana khusus untuk penderita ambeien,” terang Pak Agus Taufiq.

Adapun pada hari kedua, acara berlangsung serupa. Selain diisi dengan presentasi wirausaha secara satu per satu dan diberikan tanggapan oleh mentor ahli, di sela-sela acara kembali diisi dengan inspiring talk. Pada hari kedua dibawakan oleh Dr. Ir. Paryana Puspaputra, M.Eng. selaku Kepala Pusat Studi Desain dan Manufaktur Produk Seni dan Jewelri Teknik Mesin FTI UII. Beliau bercerita pernah bekerja sebagai ahli robot di industri manufaktur otomotif di Jakarta. Saat pindah ke Jogja, beliau melihat adanya local genius yang dapat menjadi ciri khas yang kuat, salah satunya pengrajin perak. Jewelri kemudian ditekuni sebagai bidang keahlian dan keunggulan Teknik Mesin. Desain yang rumit sekalipun seperti logo dapat dijadikan produk jewelri melalui teknologi tingkat tinggi. “Jadi kalau Bapak/Ibu ada masalah, jangan sungkan dibawa ke sini untuk dicari solusinya,” tambah Pak Paryana sambil menampilkan produk-produk jewelri, antara lain jewelri sayap kupu-kupu.

Presentasi Wirausaha dan Tanggapan Mentor Ahli (26/09/23)

Sebagaimana diketahui, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X memiliki harapan agar Jogja dapat menjadi pusat fashion dunia dengan jati diri tersendiri yang secara tidak langsung mendorong pertumbuhan industri fashion. Lia Mustafa selaku Ketua Program Young Entrepreneur Fashion Academy menjelaskan, proses seleksi telah dilakukan pada bulan Juni dan Juli 2023 dengan diikuti sekitar 126 wirausaha. Selanjutnya dipilih 25 peserta untuk lanjut ke tahap business coaching. Sebagai bagian dari Tim Jogja Fashion Dunia, Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII dan Program Studi S1 Teknik Mesin FTI UII siap berkontribusi positif. (ASB)

Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII, puji syukur telah melaksanakan seminar kerja praktik (KP) bagi mahasiswa angkatan pertama tahun masuk 2020. Seminar pertama dilaksanakan hari Rabu, 16 Juni 2023 jam 08.30 – 13.45 WIB, sedangkan seminar kedua dilaksanakan hari Jum’at, 14 Juli 2023 jam 08.30 – 15.45 WIB. Kedua seminar tersebut bertempat di Laboratorium Desain Produk Tekstil yang terletak di Gedung Selatan FTI UII. Seminar pertama diikuti 10 orang mahasiswa dan seminar kedua diikuti 12 orang mahasiswa, masing-masing terbagi ke dalam 5 dan 6 kelompok KP dimana setiap kelompok terdiri dari 2 orang mahasiswa.

Presentasi Mahasiswa Seminar KP Batch 1 (16/06/23)

Sesuai kurikulum yang berlaku, mahasiswa Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII yang sudah menempuh minimal 90 sks dapat melaksanakan KP di industri tekstil dan produk tekstil (TPT). KP merupakan kegiatan dimana mahasiswa melakukan orientasi dan observasi terhadap suatu fakta yang terjadi di industri TPT, seperti industri pembuatan serat alam dan sintetis, pemintalan, pertenunan, perajutan, pewarnaan, penyempurnaan khusus, garmen, dan instansi terkait lainnya. Untuk melatih kemampuan memecahkan masalah, mahasiswa dapat diberikan Tugas Khusus selama KP. Waktu pelaksanaan KP minimal satu bulan dan maksimal dua bulan. Setelah selesai KP, mahasiswa diharuskan melaksanakan seminar KP.

Mahasiswa yang sudah menyelesaikan KP wajib melaksakan seminar sebagai ajang tukar pengetahuan dan pengalaman. Seminar dimulai dengan presentasi mahasiswa selama 15 menit dan dilanjutkan tanya jawab selama 30 menit. Dalam sesi tanya jawab, mahasiswa akan memperoleh pertanyaan dari dosen pembimbing dan dosen penguji. Mahasiswa yang hadir dalam seminar KP juga diperbolehkan memberi pertanyaan. Adapun daftar lokasi yang menjadi tempat KP mahasiswa Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII angkatan pertama dan bidangnya, yaitu:

Sesi Pagi Mahasiswa Seminar KP Batch 2 (14/07/23)

Ahmad Satria Budiman, S.T., M.Sc. selaku Manajer Administrasi Akademik Program Studi Rekayasa Tekstil FTI UII menuturkan bahwa mahasiswa secara keseluruhan telah melaksanakan KP dengan baik, mulai dari mencari instansi KP hingga pelaksanaan dan seminar KP. Seminar juga berlangsung lancar dan dinamis dari presentasi dan tanya jawab yang dilakukan. Lebih lanjut, beliau menyampaikan, “Alhamdulillah, kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa, selamat mengerjakan revisi laporan. Semoga dimudahkan untuk berbagai langkah ke depannya dan menjadi pembelajaran bagi angkatan-angkatan berikutnya.” (ASB)

 

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Mengundang seluruh Alumni Tekstil UII, mulai dari Jurusan Teknologi Tekstil, Fakultas Teknologi Tekstil, hingga Jurusan Teknik Kimia Konsentrasi Teknik Tekstil, untuk dapat hadir pada acara RENUNI AKBAR ALUMNI TEKSTIL PULANG KAMPUS.

Acara insya Allah akan diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 08 Juli 2023, bertempat di Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (FTI UII). Rangkaian acara antara lain terdiri dari bakti sosial donor darah, bazar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pembentukan Ikatan Keluarga Alumni Tekstil (IKA) UII, dan malam puncak gala dinner.

Segera daftar dengan klik https://s.id/pendaftaranreuniakbar/
Dapatkan doorprize menarik!

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.

Salah satu metode membatik yang cukup terkenal saat ini adalah batik printing. Batik printing sebenarnya tidak bisa dikatakan sebagai karya batik karena batik printing tidak melalui proses pembatikan atau proses perintangan warna dengan menggunakan malam. Banyak yang mendefinisikannya secara berbeda, namun secara garis besar, batik printing adalah kain tekstil yang bermotif batik (kain motif batik). Proses pembuatannya tidak dibuat dengan cara membatik alias menutupi kain dengan lilin batik (malam), tetapi dengan menggunakan mesin cetak. Oleh karena itu, batik printing terlihat tanpa cacat dan harganya jauh lebih murah karena tinggal cetak. Hal itu disampaikan Anne Avantie dalam Pasar Tiban di Jakarta, 2018.

Gambar 1. Kain Batik Printing

Perlu diingat, batik printing bukan batik, melainkan kain atau tekstil bermotif batik yang diproduksi dengan mesin. Namun, karena harganya murah dan dapat mengikuti permintaan batik yang tinggi, maka batik printing pun kian merajalela di pasaran. Jika Anda pernah melihat teknik pembuatan spanduk (sablon manual), maka seperti itulah batik printing dibuat. Bahan warna yang digunakan pada batik printing jelas berbeda kualitas dan mutunya dibandingkan batik tulis ataupun batik cap. Berbeda dengan batik cap, batik printing ini hanya pada satu sisi kain mori saja yang mengalami proses pewarnaan, sehingga warna dari batik printing ini relatif lebih mudah pudar.

Proses pencampuran warna yang dilakukan pada proses pewarnaan batik printing terdiri dari pembuatan pasta warna dan pencampuran warna itu sendiri.

Pembuatan Pasta Warna

  1. Pada tahapan ini perlu dijelaskan terlebih dahulu mengenai pembagian zat warna yang akan digunakan harus sesuai dengan peruntukan jenis kain yang akan dicetak, secara umum adalah sebagai berikut :
Jenis Kain Jenis Zat Warna
Selulosa (Cotton, Rayon, Rami, Pisang) Reaktif, Garam Naftol, Indigo, Pigmen, dll.
Sutera, Wool, Poliamida Reaktif, Asam, Pigmen
Polyester (Georgette), Nylon Dispersi, Pigmen
  1. Setelah mengetahui kain jenis apa yang akan kita cetak, maka dilakukan persiapan pembentukan stock pasta dan pasta warna. Pasta warna terdiri dari:
    a)  Zat warna
    b)  Pengental
    c)  Zat-zat pembantu
    d)  Air
  2. Pembuatan pasta warna meliputi pekerjaan:
    a)  Penimbangan dan pelarutan zat warna sesuai yang dikehendaki
    b)  Pembuatan pasta pengental. Pasta pengental dalam proses pengadukannya harus benar-benar rata, dengan cara diaduk menggunakan mixer berkekuatan tinggi
    c)  Pemilihan jenis pengental sangat penting tergantung jenis zat warna dan kain yang akan diproduksi
    d)  Pencampuran zat warna dengan pengental harus benar-benar rata, tidak boleh ada zat warna yang menggumpal yang nantinya akan berakibat mempengaruhi kestabilan warna
    e)  Zat-zat pembantu ditambahkan pada pembuatan pasta warna, hal ini jangan sampai terlupakan karena nantinya pada proses streaming apabila diabaikan bisa berakibat warna tidak terfiksasi (luntur). Zat pembantu sangat penting sesuai dengan fungsi dan sifat dari zat pembantu
    f)  Air yang digunakan kondisinya harus netral, kesadahan dan keasaman tinggi akan mempengaruhi kekentalan kestabilan pasta warna.

Pencampuran Warna

Pencampuran warna adalah proses untuk mencampur seluruh zat warna dan zat pembantu sesuai dengan resep, kemudian di-mixer agar tercampur sempurna.

Gambar 2. Mahasiswa Kerja Praktik

Kelebihan dari batik printing adalah kecepatan dalam proses produksinya karena sekali cetak satu warna hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit dengan hasil sesuai dengan ukuran plangkan yang digunakan. Selain itu, motif batiknya juga bisa dibuat lebih detil. Teknik batik printing umumnya digunakan oleh produsen batik untuk memenuhi seragam dalam jumlah yang cukup besar, sehingga biaya produksinya bisa lebih hemat.

Biasanya batik printing dipilih karena :

  1. Dibutuhkan kain motif batik dalam jumlah yang sangat banyak, untuk seragam sekolah, seragam perusahaan berskala nasional, dll.
  2. Waktu produksi yang tersedia relatif sedikit yang hanya bisa dikerjakan dengan proses batik printing.
  3. Warna yang konsisten pada batik printing (tidak berubah-ubah).

 

Ditulis Oleh:
Aprilia Kusuma Dewi (20526004)
Aulia Ajeng Rerengganing Dias (20526013)
Mahasiswa Rekayasa Tekstil UII 2020 yang telah melaksanakan kerja praktik (KP) di PT. Sandang Pangan Lantabur

Dalam rangka meningkatkan rasa cinta budaya dan jiwa kewirausahaan, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Salsabila 8 Pandowoharjo melaksanakan kunjungan ke Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII. Kunjungan yang diikuti oleh 27 murid dan 5 guru ini dikemas dalam kegiatan praktik membatik. “Mudah-mudahan senang semuanya, silakan dinikmati kegiatan ini, yang sudah pernah membatik maka bisa didalami lagi lewat kegiatan ini,” kata Bapak Ir. Agus Taufiq, M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII dalam sambutannya saat membuka acara.

Kegiatan Melekatkan Malam Batik pada Kain (13/03/23)

Mewakili pihak sekolah, Bapak Saryo, S.Ag. selaku Kepala Sekolah SDIT Salsabila 8 Pandowoharjo mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Dalam belajar, perlu ditekankan kepada murid-murid bahwa terdapat sesuatu yang dialami, bukan beban yang dialami. “Setiap murid kelas enam, kami ajak ke SLB (Sekolah Luar Biasa), panti jompo, hingga perguruan tinggi, agar murid-murid dapat lebih bersyukur atas kesempatan yang mereka dapatkan dalam hidup,” ujar Bapak Saryo. Beliau berharap semoga eduwisata ini menjadi pengalaman sehari menjadi mahasiswa Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII yang menyenangkan.

Kegiatan praktik membatik dimulai dengan penyampaian materi oleh Ibu Ir. Sri Herlina, M.Si. dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya (BBPPMPV). Beliau juga merupakan alumni dari Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII yang saat itu bernama Fakultas Teknologi Tekstil. Setelah itu, murid-murid SDIT Salsabila 8 Pandowoharjo yang sudah dibagi menjadi 7 kelompok melekatkan malam batik pada kain yang telah diberi motif. Setiap kelompok turut didampingi oleh satu mahasiswa Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII.

Kegiatan Mewarnai Kain dan Melorodkan Malam (13/03/23)

Seusai melekatkan malam batik, berikutnya adalah pencelupan atau pewarnaan kain. Zat warna yang digunakan adalah zat warna naftol, di antaranya karena tidak memerlukan suhu tinggi sehingga relatif lebih aman dan memiliki arah warna yang bervariasi seperti kuning dan merah. Kain direndam terlebih dulu dalam larutan pembasah, kemudian dicelup zat warna naftol, lalu dicelup larutan garam diazonium untuk pembangkitan warna. Kain kemudian dicuci dan dikeringkan. Proses terakhir dilakukan pelorodan malam untuk melepaskan malam batik dari kain. (ASB)

Dalam rangka tridharma perguruan tinggi melalui peningkatan kerjasama mitra, Program Studi S1 Rekayasa Tekstil, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Islam Indonesia (UII), menyelenggarakan kerjasama dengan SMK Sosial Islam 1 Prambanan. Agenda penandatanganan naskah kerjasama telah dilakukan antara Dekan FTI UII dan Kepala Sekolah SMK Sosial Islam 1 Prambanan pada hari Kamis tanggal 09 Februari 2023 bertempat di Ruang Sidang Dekanat FTI UII. Hadir pula empat dosen Rekayasa Tekstil UII dan empat guru SMK Sosial Islam 1 Prambanan.

Dekan FTI UII bersama Kepala Sekolah SMK Sosial Islam 1 Prambanan setelah Penandatanganan Naskah Kerjasama (09/02/23)

“Kami mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Dalam hal ini, sekolah kami ingin membuka pandangan siswa-siswi bahwa setelah lulus mereka dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan bekerja setelah lulus kuliah. Jadi yang namanya tata busana itu bukan hanya untuk bercita-cita menjadi seorang penjahit melainkan lebih daripada itu,” kata Ibu Murwaningsih Wibowo, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK Sosial Islam 1 Prambanan. Saat ini program keahlian di SMK Sosial Islam 1 Prambanan adalah Tata Busana yang didasari pendidikan Islam.

Lebih lanjut, Ibu Murwaningsih mengungkapkan hal senada dengan pihak SMK Muhammadiyah Gamping bahwa SMK Sosial Islam 1 Prambanan juga terinspirasi oleh sejumlah alat di laboratorium Rekayasa Tekstil FTI UII saat kunjungan pertama. “Dengan kerjasama ini juga, kami dapat menyampaikan kepada siswa-siswi bahwa tata busana bukan hanya jahit-menjahit, melainkan juga bisa melakukan penelitian seperti alam dan inovasi lainnya di bidang tekstil,” tambah Ibu Murwaningsih. Sebagai penutup sambutan, beliau turut berharap semoga penandatanganan kerjasama tidak sebatas satu-dua tahun, tetapi berkelanjutan dalam waktu lama.

Diskusi antara Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII dan SMK Sosial Islam 1 Prambanan (09/02/23)

Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T., IPU., ASEAN Eng., dalam sambutannya menyampaikan bahwa setelah dilakukan penandatanganan, kerjasama dapat segera diimplementasikan. Beliau menyambut baik kerjasama antara Program Studi S1 Rekayasa Teksil FTI UII dan SMK Sosial Islam 1 Prambanan. Dalam diskusi yang berlangsung setelah penandatanganan kerjasama, Ir. Agus Taufiq, M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Teksil FTI UII kembali menegaskan bahwa bentuk kerjasama antara lain dapat dilakukan dalam bentuk guru tamu, program pelatihan, dan penerimaan mahasiswa baru (PMB) UII. (ASB)

Dalam rangka tridharma perguruan tinggi melalui peningkatan kerjasama mitra, Program Studi S1 Rekayasa Tekstil, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Islam Indonesia (UII), menyelenggarakan kerjasama dengan SMK Muhammadiyah Gamping. Agenda penandatanganan naskah kerjasama telah dilakukan antara Dekan FTI UII dan Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Gamping pada hari Kamis tanggal 09 Februari 2023 bertempat di Ruang Sidang Dekanat FTI UII. Hadir pula empat dosen Rekayasa Tekstil UII dan empat guru SMK Muhammadiyah Gamping.

Dekan FTI UII bersama Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Gamping setelah Penandatanganan Naskah Kerjasama (09/02/23)

“SMK dituntut bagaimana alumninya bisa memenuhi kebutuhan industri. Meski sudah banyak kerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja (DUDIKA), tentu masih ada celah-celah untuk dikembangkan terutama terkait peningkatan kompetensi guru-guru kami. Maka dari itu, kami memberanikan diri untuk melakukan shilaturahmi, khususnya ke Rekayasa Tekstil FTI UII terkait hal tersebut,” kata Bapak Sardi, S.Pd., M.M., selaku Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Gamping. Saat ini terdapat tiga jurusan di SMK Muhammadiyah Gamping, yaitu Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Teknik dan Bisnis Sepeda Motor, dan Tata Busana.

Lebih lanjut, Bapak Sardi mengungkapkan agar pihak perguruan tinggi, dalam hal ini Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII, berkenan turun gunung dan memberikan ilmu kepada guru-guru dan para peserta didik di SMK Muhammadiyah Gamping. “Pada kunjungan pertama kami ke sini, kami melihat sejumlah alat di laboratorium Rekayasa Tekstil FTI UII yang dapat menjadi sumber inspirasi untuk pembelajaran ke depan,” tambah Bapak Sardi. Sebagai penutup sambutan, beliau berharap semoga penandatanganan kerjasama tidak berakhir di atas kertas, tetapi segera ada tindak lanjut yang akan menjadi berkah bersama bagi kedua belah pihak.

Diskusi antara Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII dan SMK Muhammadiyah Gamping (09/02/23)

Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. Ir. Hari Purnomo, M.T., IPU., ASEAN Eng., dalam sambutannya menyampaikan bahwa setelah dilakukan penandatanganan, kerjasama dapat segera diimplementasikan. Beliau menyambut baik kerjasama antara Program Studi S1 Rekayasa Teksil FTI UII dan SMK Muhammadiyah Gamping. Dalam diskusi yang berlangsung setelah penandatanganan kerjasama, Ir. Agus Taufiq, M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Teksil FTI UII kembali menegaskan bahwa bentuk kerjasama antara lain dapat dilakukan dalam bentuk guru tamu, program pelatihan, dan penerimaan mahasiswa baru (PMB) UII. (ASB)

Dalam rangka merayakan Hari Batik Nasional, memperluas kerjasama bersama mitra, dan mengembangkan potensi tekstil yang ada di Indonesia, Program Studi S1 Rekayasa Tekstil, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Islam Indonesia (UII), bekerja sama dengan Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI) menyelenggarakan pelatihan ecoprint bagi masyarakat umum. Pelatihan tersebut berlangsung pada hari Jum’at tanggal 21 Oktober 2022, bertempat di Laboratorium Rekayasa Tekstil, Gedung K.H.A. Wahid Hasyim, Kampus UII Terpadu.

Peserta Pelatihan Ecoprint Menata Dedaunan di Atas Kain (21/10/22)

Pelatihan ini diikuti oleh sedikitnya 30 peserta, baik dari Yogyakarta maupun luar Yogyakarta, seperti dari Surakarta dan Purwokerto. Latar belakang peserta beragam, ada mahasiswa, guru, pegawai swasta, kelompok wiraswasta, dan ibu rumah tangga. Bertindak selaku pemateri pelatihan adalah Ibu Ir. Sri Herlina, M.Si. dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, Yogyakarta. Pelatihan dimulai dengan sesi penyampaian modul oleh Bu Herlina dan dilanjutkan sesi praktik langsung oleh peserta didampingi sejumlah fasilitator.

Jenis kain yang digunakan untuk pelatihan ada yang diberi warna dan tidak diberi warna. Untuk kain yang diberi warna, pewarna yang digunakan merupakan larutan ekstrak zat warna alam dari kulit kayu tegeran, tingi, dan mahoni. Diketahui ada beberapa teknik ecoprint dimana dalam pelatihan ini digunakan teknik kukus (steam). Meski cuaca hari itu mendung dan hujan sejak pagi hingga sore hari, pelatihan dapat berjalan dengan lancar. “Senang sekali bisa ikut pelatihan ini, bisa dapat ilmu dan juga teman baru,” ucap Arina, salah seorang peserta mahasiswa.

Foto Bersama antara Pemateri, Peserta, dan Panitia (21/10/22)

“Kami tidak menyangka antusias masyarakat begitu besar, kuota peserta terpenuhi lebih cepat seminggu sebelum pelaksanaan. Awalnya kami menerima 25 peserta saja, namun alhamdulillah bisa kami tambah hingga 32 peserta,” kata Ir. Ekawati selaku Ketua Panitia dari IKATSI Sektor Batik. Lebih lanjut, disampaikan beliau bahwa peserta yang sudah mendaftar dan membayar biaya pendaftaran, namun belum dapat diikutsertakan sebagai peserta, nantinya dialihkan ke pelatihan berikutnya. Pelatihan ini merupakan yang pertama dan direncanakan berkelanjutan.

Ditemui di tempat terpisah, Ir. Agus Taufiq, M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Teksti FTI UII menyampaikan bahwa pihaknya sangat menyambut baik insiasi dan pelaksanaan pelatihan ini. “Sebagai prodi baru, kami tentunya sangat terbuka untuk menjalin kerjasama, seperti dengan perusahaan, sekolah, termasuk dalam hal ini asosiasi profesi IKATSI.” Beliau berharap bahwa ke depannya kerjasama dengan IKATSI senantiasa terjalin sehingga terus menebar manfaat, baik bagi prodi secara khusus maupun masyarakat secara umum. (ASB)

Program Studi S1 Rekayasa Tekstil menerima kunjungan studi banding SMA Negeri 4 Malang di Auditorium Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Islam Indonesia (UII). Kunjungan berlangsung hari Rabu tanggal 12 Oktober 2022 pukul 13.00 WIB. Rombongan terdiri dari sedikitnya 90 siswa-siswi kelas XII dan 4 guru pendamping. Rombongan disambut oleh pimpinan fakultas, dosen dan mahasiswa Program Studi S1 Rekayasa Tekstil, serta tim Marketing and Communication (Marcom) FTI UII.

Pemaparan Profil Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII (12/10/22)

Ir. Agus Taufiq, M.Sc. selaku Ketua Program Studi S1 Rekayasa Tekstil FTI UII secara langsung memberikan pemaparan mengenai program studi yang saat ini dipimpinnya kepada rombongan. “Meski baru berdiri tahun 2019 dan mulai menerima mahasiswa untuk pertama kalinya tahun 2020, embrio Rekayasa Tekstil UII sudah ada sejak tahun 1975,” terang Pak Agus. Lebih lanjut, beliau menyampaikan peminatan yang ada, laboratorium yang dimiliki, berbagai fasilitas dan aktivitas kemahasiswaan, sebaran alumni di dalam dan luar negeri, serta prospek karir ke depan.

“Sebelum pandemi Covid-19, kami melakukan kunjungan studi banding setiap tahun. Alhamdulillah kali ini kami berkesempatan mengunjungi UII dan ada Program Studi S1 Rekayasa Tekstil,” kata Ibu Ulin Nafi’ah, S.Ag., M.Pdi. selaku Guru Agama Islam SMA Negeri 4 Malang. Mewakili sekolah, beliau berharap semoga kunjungan ini selain menjalin silaturahmi juga memperkaya wawasan siswa-siswi karena tahun depan mereka akan melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Siswa-Siswi SMA Negeri 4 Malang Melihat Fasilitas Laboratorium (12/10/22)

Sementara itu mewakili tuan rumah, Dr. Arif Hidayat, S.T., M.T. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni FTI UII menyampaikan bahwa UII didirikan langsung oleh founding father Indonesia, yaitu Mohammad Hatta. “UII satu-satunya kampus di Indonesia yang memiliki candi, UII merupakan perguruan tinggi Islam namun terdapat candi Hindu di dalamnya,” jelas Pak Arif. Dengan demikian, beliau menekankan bahwa UII adalah kampus yang menghargai keberagaman.

Setelah menerima pemaparan program studi di Auditorium FTI UII, rombongan SMA Negeri 4 Malang kemudian melihat langsung laboratorium Program Studi S1 Rekayasa Tekstil, yaitu Laboratorium Manufaktur dan Pengujian Tekstil, Desain Produk Tekstil, Proses Kimia Tekstil dan Teknologi Nano, serta Tekstil Fungsional. Sesi ini dipandu oleh mahasiswa Program Studi S1 Rekayasa Tekstil. Tampak bahwa siswa-siswi SMA Negeri 4 Malang cukup antusias bertanya mengenai peralatan yang ada di laboratorium, serta kegiatan praktikum apa saja yang dilakukan. (ASB)

Assalamu ‘alaikum wr. wb.

Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI) yang terdiri dari IKATSI Pusat Sektor Batik dan IKATSI Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)-Kedu bekerja sama dengan Program Studi Rekayasa Tekstil, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia (Prodi Rekateks FTI UII) hendak menyelenggarakan pelatihan ecoprint. Pelatihan ini akan dilaksanakan secara luring pada,

Hari, Tanggal:
Jum’at, 21 Oktober 2022

Waktu:
09.00 WIB – selesai

Tempat:
Lab. Prodi Rekayasa Tekstil FTI UII
Gedung K.H.A. Wahid Hasyim
Jalan Kaliurang Km 14,5 Ngemplak
Daerah Istimewa Yogyakarta 55584

Peserta:
Terbuka bagi masyarakat umum

Biaya:
Rp120.000
Ditransfer ke Rekening Bank Mandiri
1370019555404 a.n. Ahmad Satria Budiman

Fasilitas:
– Modul Pelatihan
– Alat dan Bahan
– E-sertifikat
– Konsumsi (Snack & Makan Siang)
– Hasil Ecoprint (2,5 yard/2 meter)

Silakan mengisi formulir berikut ini dan melampirkan bukti transfer pembayaran pelatihan: https://s.id/daftar-ecoprint

Demikian terima kasih, sampai jumpa di pelatihan.

Wassalamu ‘alaikum wr. wb.