Program Studi S1 Rekayasa Tekstil Universitas Islam Indonesia (Rekateks UII) dan Ikatan Keluarga Alumni Prodi Rekayasa Tekstil Universitas Islam Indonesia (Ikateks UII) bekerja sama mengadakan acara pembekalan lulusan perdana. Acara berlangsung hari Sabtu, 20 Januari 2024, jam 09.00 WIB bertempat di Ruang 04.04 FTI UII. Dalam sambutannya, Ir. Agus Taufiq, M.Sc. selaku Kaprodi Rekateks UII mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ikateks UII. “Ini gebrakan perdana setelah pelantikan terhadap kiprah lulusan membawa nama besar UII, khususnya tekstil UII yang alumninya sudah tersebar luas di dunia kerja,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Rekateks UII telah perdana meluluskan mahasiswa sejumlah lima orang dengan masa studi 3,5 tahun. Adapun acara pembekalan lulusan yang bertajuk “Tanya Kerja: Mau Ke Mana Setelah Lulus” tersebut dihadiri oleh tiga narasumber. Narasumber pertama adalah Bapak Armai Syahruddin, S.T. yang merupakan alumni Jurusan Teknologi Tekstil UII angkatan 1991. Beliau saat ini berwirausaha, namun pernah berkarir selama 24 tahun di salah satu BUMN yang bergerak di bidang tekstil dengan jabatan terakhir sebagai wakil direktur. “Ketika masuk dunia kerja, kita akan bertemu berbagai lulusan, baik lintas jurusan maupun perguruan tinggi. Dan motivasi bisa bersumber dari rasa takut,” kata Pak Armai.
Pak Armai mencontohkan konteks rasa takut yang dimaksud dari sudut pandang positif bahwa Korea Selatan bisa maju karena ancaman serangan Korea Utara dan Singapura bisa maju karena tidak punya sumber daya alam. Lulusan tekstil bisa berkarir di mana saja. “Dulu saya di BUMN ada tender benang, butuh yang tahu nomor benang, uji lab, dan lain sebagainya. Lalu ada kawan saya dulu bekerja di bank itu berkaitan dengan kredit agunan mesin tekstil,” cerita Pak Armai. Dengan demikian, apabila ada anggapan bahwa lulusan tekstil mudah dapat kerja, tetapi sulit untuk kaya, itu tergantung orangnya dan bidang tekstil apa yang diambilnya.
Narasumber kedua adalah Bapak Audi Mufti Setiawan, S.T. Beliau juga merupakan alumni Jurusan Teknologi Tekstil UII angkatan 1991. “Saat itu belum seperti sekarang, lowongan kerja dicari di koran,” kenang Pak Audi. Lebih lanjut, beliau pernah merasa minder sewaktu melamar pekerjaan terutama saat berhadapan dengan lulusan dari perguruan tinggi favorit. Sebab ketika itu sentimen antara kampus negeri dan swasta begitu terasa. Beliau pernah mengikuti seleksi pekerjaan yang diikuti sekitar 50 orang, namun saat pengumuman hanya dua orang yang diterima, yaitu dirinya dari UII dan seorang lagi dari Unibraw (Universitas Brawijaya). “Itu yang akhirnya membuat saya percaya diri bahwa kita ini sama-sama bisa,” tegas Pak Audi.
Narasumber ketiga adalah Bapak Henri Cahyo Dewantoro, S.T. Berdasarkan pengalamannya sebagai praktisi, beliau menjelaskan terdapat tiga fase sejak mulai melamar hingga mendapat pekerjaan. Pertama ketika ada panggilan untuk interview atau wawancara, luangkan waktu untuk mencari tahu instansi atau perusahaan yang memanggil. Kedua ketika diterima dan sudah masuk, yang terpenting adalah komunikasi internal (dengan tim baik atasan maupun bawahan) dan eksternal (dengan rekan bisnis seperti buyer atau customer). “Lalu ketiga setelah bekerja, jangan lupa rencanakan pengembangan diri kita,” pesan Pak Henri. (ASB)